-
Selamat Datang di CAE Indonesia
Pelatihan & Pendidikan bagi Praktisi Pendidikan dan Kesehatan Mental Anak
SPESIALISASI
CAE Indonesia memberikan modul-modul terapan dalam menangani masalah perkembangan dan belajar anak berkebutuhan khusus
PESERTA
Peserta pelatihan di CAE Indonesia adalah guru, psikolog, orangtua, terapis, dan pemerhati pendidikan dan tumbuh kembang anak
KOMPETENSI
Lebih dari 1000 peserta pelatihan telah mendapatkan wawasan pengetahuan, metode mengajar, dan keterampilan dalam menangani pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus
MANFAAT
Para peserta pelatihan mendapatkan sertifikat sebagai kredential pendidik anak berkebutuhan khusus dan lisensi profesional sebagai terapis bermain
CAE INDONESIA
Cipta Aliansi Edukasi Indonesia (sebelumnya bernama College of Allied Educators Indonesia) adalah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan yang memberikan kursus pelatihan kepada para pendidik – guru-guru, orang tua, dan pemerhati – untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mendidik anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan dan anak-anak yang mengalami permasalahan belajar karena beragam kondisi.
Cipta Aliansi Edukasi (CAE) Indonesia memberikan standar dan sertifikat kompetensi kepada pendidik maupun profesional yang bekerja membantu penanganan anak berkebutuhan khusus. CAE Indonesia juga menyediakan program pelatihan yang diakui secara internasional (international certificate) untuk terapis bermain (play therapist) sebagai profesi yang bekerja membantu kesehatan mental dan emosi anak.

Masuk Member
Layanan Kami
Program Pelatihan Kompetensi Pendidik Pendidikan Inklusif (PKP2I)
Program Pelatihan Kompetensi Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pelatihan Postgraduate Certificate in Therapeutic Play Skill
Program Pelatihan Intensif
Program Pelatihan Profesional Konseling
"Dua tahun terakhir saya berkesempatan berkolaborasi dengan beberapa learning center tempat anak-anak pengungsi belajar yang pengajarnya juga dari kalangan pengungsi. Ternyata cukup banyak anak-anak yang memiliki problem perilaku dan belajar, baik karena keterbatasan maupun karena keluarbiasaan anak tersebut. Beberapa anak tidak bisa fokus atau duduk tenang selama belajar di kelas. Ada yang terus bergerak dan sering mengganggu temannya. Ada anak yang tidak mau mendengarkan instruksi guru bahkan beberapa anak menunjukkan sikap agresif baik berupa kata-kata maupun tindakan. Di situlah saya sempat kesal, kenapa tidak jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi semacam ini. Saya yakin ada hal-hal yang dalam batasan tertentu sebenarnya bisa dilakukan oleh orang-orang awam/non-profesional seperti saya dan para relawan guru untuk membantu anak-anak ini beradaptasi dengan kondisinya sendiri dan dengan lingkungannya. Minimal kami bisa menciptakan ruang aman dan atmosfer yang positif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut. Saya mendengar tentang kursus PKP2I batch 20 dari salah satu teman yang lebih dulu mengikuti kursus ini. Dan saya harus akui, kursus ini tidak hanya memperluas wawasan tentang pendidikan inklusi, namun juga mengenalkan keterampilan-keterampilan yang saya butuhkan selama ini. Selama mengikuti kursus, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang berharga baik dari para tutor yang mumpuni maupun para peserta berbagai latar belakang diantaranya guru, personal tutor, dokter, para orangtua ABK, dan shadow teacher. Di sini saya belajar tentang prinsip-prinsip dasar tentang pendidikan inklusi sekaligus mengenali kondisi-kondisi khusus pada anak dan bagaimana merespon kondisi tersebut sesuai kapasitas saya. Penugasan yang diberikan menjadi sarana latihan merancang program atau kegiatan yang berwawasan inklusif yang memungkinkan anak-anak dengan kebutuhan khusus terakomodir dan terdukung proses belajar dan beradaptasinya. Saya yakin pengetahuan dan keterampilan ini tidak hanya dibutuhkan di ruang-ruang kelas atau sekolah, namun di lingkungan lain termasuk dalam situasi kedaruratan seperti kem pengungsi, di mana selalu bisa ditemukan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Ada banyak hal yang bisa saya lakukan secara berbeda dalam interaksi dengan anak-anak pengungsi terutama mereka yang berkebutuhan khusus. Ada kepekaan lebih yang dibutuhkan dalam merancang program dan memastikan tersedianya dukungan sosial yang semakin mendekatkan setiap anak, di mana pun, pada hak-haknya untuk tumbuh dan berkembang sesuai keunikannya."

"Sebagai Ketua Yayasan Cahaya Keluarga Madani, saya, Husnul Khatimah, merasa sangat beruntung telah berpartisipasi dalam program pelatihan yang diselenggarakan oleh CAE. Kesempatan untuk belajar dan memperbaharui pengetahuan ini sangat berharga, terutama dalam konteks mendukung tumbuh kembang dan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Saya merasa sangat puas dengan kualitas pembelajaran yang disajikan. Para narasumber yang berbagi pengetahuan mereka tidak hanya kompeten, tetapi juga sangat hangat dan membuka ruang diskusi yang menginspirasi. Hal ini sangat penting bagi kami, masyarakat daerah yang jauh dari pusat sumber. Saya mempercayai dan mendukung visi dan misi CAE dalam menyediakan program-program dengan modul berkualitas di bidang pendidikan khusus dan pelatihan bersertifikat dengan standar yang diakui secara internasional. Saya melihat ini sebagai langkah penting dalam mendukung gerakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar memiliki kesempatan dalam mencapai potensi dirinya yang optimal."

"Pengalaman Mengikuti Storyplay Level 2 Setelah mengikuti storyplay level 1 saya tak sabar menunggu level 2 dimulai. Senang sekali akhirnya setelah dua tahun kelas level 2 dimulai. Mengikuti storyplay level 2, sangat membantu profesi saya sebagai dosen ilmu komunikasi, play therapist, dan academic & family coach. Storyplay level 2 memungkinkan saya membantu klien play therapy untuk memanfaatkan potensi-potensi dirinya, yang mungkin belum dikenali. Sementara untuk klien coaching, storyplay memudahkan proses coachee menemukan solusi dari tantangan dalam mencapai tujuan belajarnya. “Ternyata lebih gampang menemukan solusi saat memadukan visualisasi dan bercerita. Semuanya jadi lebih nyata.” Ini testimoni coachee academic yang pernah saya dampingi setelah saya ajak melakukan teknik abc drawing. “Saya baru menyadari kalau safe place saya sederhana sekali.” Ini testimoni yang disampaikan klien lainnya setelah berbagi tentang garden of happiness yang dibuatnya dalam salah satu sesi. Teknik abc drawing dan garden of happiness sudah dipelajari di storyplay level 1. Tapi bagaimana memanfaatkan kedua teknik ini dengan lebih mendalam dan sesuai dengan kebutuhan klien hanya bisa diperoleh setelah mengikuti storyplay level 2. Tribuana Tungga Dewi (Tantri) - Batch 1 Storyplay Level 1 & 2 - Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila. - Play Therapist. - Academic & Family Coach"
