"CAE membantu saya untuk mendapatkan dan melengkapi ilmu yang saya perlukan untuk anak-anak berkebutuhan khusus terutama anak dengan spectrum autism (ASD), melalui teori maupun praktik yang diadakan di dalam kelas. Ilmu yang diberikan oleh para pengajar membantu saya sebagai terapis untuk lebih memahami anak-anak ASD dan memberikan penanganan yang lebih tepat bagi mereka. Tidak hanya sekedar memberikan materi, para pengajar juga membantu mengatasi kendala-kendala yang saya hadapi di lapangan saat menangani anak ASD dengan memberikan masukan dan saran sebagai profesional."
"Saya mengikuti pelatihan Applied Behaviour Analysis (ABA) di CAE karena reputasinya yang bagus di bidang Anak Berkebutuhan Khusus. Trainernya adalah Mr Raymond Marcel Semaun, Bsc dari Singapore. Ia adalah seorang praktisi ABA terapi yang sudah sangat berpengalaman. Topik-topik yang diajarkan dapat dimengerti dengan baik. Materinya seimbang antara teori dan praktek. Suasana kelaspun menyenangkan dengan murid-murid yang datang dari beragam latar belakang profesi. Teknik yang diajarkan di kelas sudah mulai saya terapkan di klinik dengan client saya dan hasilnya memuaskan. Singkatnya saya merasa puas mengikuti training ABA di CAE dan menantikan program training level lanjutannya. Terima kasih Mr Marcel dan CAE."
"Banyak sekali yang sudah saya pelajari dalam pelatihan ini: dari mulai dasar-dasar pengetahuan tentang perkembangan anak PAUD sampai dengan beberapa tipe ABK, dengan diberikan latar belakang teori dan beberapa tools/tips untuk intervensi. Dan tentunya karena keterbatasan waktu, memang semuanya dibahas dengan singkat, tetapi cukup jelas, sehingga membuat saya menggali lebih dalam lagi melalui google dan u-tube.
Hampir setiap selesai 1 topik, saya membuat ringkasan dan melakukan sharing dengan guru-guru saya di sekolah dan juga banyak hal yang saya langsung terapkan di sekolah saya. Sampai saat ini, saya masih terus banyak melakukan perbaikan dari sistem dan media pembelajaran di sekolah saya, sesuai dengan materi-materi yang saya pelajari
Menurut saya, suasana kelas sebagian besar sudah baik, dosen2nya semua sudah sangat pengalaman dalam bidangnya. Sistem belajar pun sudah baik, hanya memang kalau sifatnya hafalan, buat orang seumur saya cukup berat. Tetapi berhubung peserta yang lain memang masih muda-muda, mereka memang masih lebih mudah untuk menghafal. Sistem belajar yang ada ujiannya setelah selesai materi juga sangat membantu agar peserta “dipaksa†untuk mengulang kembali apa yang sudah dipelajari. Demikian juga dengan praktikum yang sangat bermanfaat bagi peserta untuk menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama ini. Meskipun sistem belajar ini memang cukup berat, terutama karena banyak peserta yang sudah bekerja, tetapi menurut saya cukup efektif dalam mempelajari materi yang diajarkan."
"Saya Wahyu. Dahulu sampai sekarang saya senang bercerita (mendongeng) untuk anak-anak, tidak sedikit orang memanggil saya dengan kak Wahyu. Saya berjumpa dengan anak yang spesial atau disebut Anak Berkebutuhan Khusus ketika saya bekerja di Unicef, tahun 2005 lalu di program Psikososial di Propinsi ACEH. Saya tersentuh melihat kondisi anak yang berkebutuhan khusus ini. Di pikiran saya menggelayut angan "andai saja aku bisa membantu mereka...".
Singkat cerita setelah saya menyelesaikan studi S2 di Unair-Surabaya tahun 2011 bergelar Magister Sains Psikologi, saya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar suatu saat nanti saya bisa mempelajari ilmu tentang cara mengajar Anak Berkebutuhan Khusus. Permohonan saya terjawab ketika saya hijrah ke Jakarta bersama istri tercinta. Jauh setelah saya tinggal di Jakarta beberapa tahun, tepatnya di tahun 2016 saya mendapatkan training yang diadakan oleh CAE tentang ABA (Applied Behaviour Analysis) dari Bapak Raymond Marcel Semaun yang berpengalaman di bidang autism. Beliau seorang Aplied Behaviour Analysis Consultant ADOS/ADI-R Certified. Materi tentang ABA sekaligus cara melakukan observasi saya peroleh dari Pak Marcel. Melalui training ini saya banyak belajar tentang autism spectrum disorder berikut dengan ujiannya, dan kemampuan melakukan observasi di lapangan juga dinilai.
Akhirnya saya pun bersyukur karena sudah menyelesaikan training ABA. Sehingga saya bisa membantu secara langsung Anak Berkebutuhan Khusus dengan bergabung di Klinik PEACE. Saat ini anak-anak yang saya tangani cukup banyak. Saya harus melakukan terapi ABA sebanyak 6 jam setiap harinya dengan berbagai macam hambatan, seperti anak tak bisa diam, sulit fokus, sulit berkomunikasi, tak mau mendengar instruksi, dan lainnya. Terkadang saya diperbantukan untuk melakukan observasi terhadap anak, baik di rumah maupun di sekolah untuk mengetahui sejauh mana perilaku anak dalam kehidupannya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat kepada anak. Sungguh anugerah yang tiada hingga, saya peroleh dari Tuhan Yang Maha Esa. Melalui ilmu ABA ini, saya semakin yakin untuk dapat memberikan manfaat kepada setiap orang terutama membantu anak-anak berkebutuhan khusus melalui Terapi ABA. Salam!
Email: deniawan_wahyu@yahoo.com
Youtube: Kak Wahyu Dongeng Inspiratioindoplus"
"Setelah melaksanakan pendidikan play therapy saya merasa lebih mantap dan profesional dalam membantu anak-anak yang mengalami gangguan emosi, gangguan sosial, hiperaktif dan gangguan pengendalian diri. Selama pendidikan dan praktik klinis, saya merasa supervisor sangat efektif dalam melaksanakan fungsinya, sehingga keyakinan diri saya menjadi lebih kuat untuk melaksanakan play terapy . Saya juga merasakan adanya pengaruh pendidikan play therapy ini terhadap penguatan kecakapan-kecakapan saya sebagai staf pengajar dan juga sebagai konselor. Tampaknya pendekatan integratif dan holistik yang dilakukan dalam play terapi ini sangat efektif. Saya juga merasakan manfaat yang sangat besar karena kesempatan untuk melakukan riset praktis dalam play therapy terbuka lebar. Terimakasih."
"Sebagai guru sekolah regular, kami belajar banyak sekali di CAE. Mengapa saya katakan banyak sekali?Karena kami guru-guru di sekolah regular jarang sekali atau bahkan tidak pernah ada bimbingan atau pelatihan tentang anak ABK. Di CAE, kami mendapat penjelasan dari awal tentang anak ABK, mulai dari pengertian dan ciri-ciri, lalu bagaimana mengobservasi serta membuat assessment dan membuat program untuk pembelajaran individu sehingga paling tidak kami bisa memberikan pertolongan pertama pada anak ABK di sekolah regular yang notabene dianggap sekolah anak-anak "normal" tapi kenyataannya banyak sekali anak-anak yang memerlukan pendidikan dan penanganan khusus.
Di sekolah, saya mulai memilah-milah anak berdasarkan pengetahuan yang saya terima dari CAE, bahwa tidak semua anak itu sama dan bisa diperlakukan sama karena memang kehidupan kita pun inklusi yang tiap pribadi berbeda. Oleh karenanya, saya mulai mengobservasi anak-anak saya sehingga saya bisa tahu cara belajar yang dominan pada anak didik saya. Apakah termasuk anak-anak kategori visual Learner, audiotory learner, atau kinestetik learner.Saya juga mulai menangani anak-anak yang lambat belajar dengan metode-metode yang diajarkan di CAE. Misalnya anak tidak paham perkalian 3 digit, saya buatkan alat bantu visual dengan gambar urutan mengerjakan perkalian 3 digit. Saya juga mendekati dan berusaha memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang mengalami perkembangan lebih lambat dibandingkan dengan anak lainnya di kelas saya"
Maersella Sindhuwinata
Terapis
"CAE membantu saya untuk mendapatkan dan melengkapi ilmu yang saya perlukan untuk anak-anak berkebutuhan khusus terutama anak dengan spectrum autism (ASD), melalui teori maupun praktik yang diadakan di dalam kelas. Ilmu yang diberikan oleh para pengajar membantu saya sebagai terapis untuk lebih memahami anak-anak ASD dan memberikan penanganan yang lebih tepat bagi mereka. Tidak hanya sekedar memberikan materi, para pengajar juga membantu mengatasi kendala-kendala yang saya hadapi di lapangan saat menangani anak ASD dengan memberikan masukan dan saran sebagai profesional."
Joshua Lie, ND, BHSc (CompMed)
Naturopath, Energy Healer & Meditation Facilitator
"Saya mengikuti pelatihan Applied Behaviour Analysis (ABA) di CAE karena reputasinya yang bagus di bidang Anak Berkebutuhan Khusus. Trainernya adalah Mr Raymond Marcel Semaun, Bsc dari Singapore. Ia adalah seorang praktisi ABA terapi yang sudah sangat berpengalaman. Topik-topik yang diajarkan dapat dimengerti dengan baik. Materinya seimbang antara teori dan praktek. Suasana kelaspun menyenangkan dengan murid-murid yang datang dari beragam latar belakang profesi. Teknik yang diajarkan di kelas sudah mulai saya terapkan di klinik dengan client saya dan hasilnya memuaskan. Singkatnya saya merasa puas mengikuti training ABA di CAE dan menantikan program training level lanjutannya. Terima kasih Mr Marcel dan CAE."
Sri Eka Suandini
Kepala Sekolah, Owner Gymn Ademics Indonesia Bintaro
"Banyak sekali yang sudah saya pelajari dalam pelatihan ini: dari mulai dasar-dasar pengetahuan tentang perkembangan anak PAUD sampai dengan beberapa tipe ABK, dengan diberikan latar belakang teori dan beberapa tools/tips untuk intervensi. Dan tentunya karena keterbatasan waktu, memang semuanya dibahas dengan singkat, tetapi cukup jelas, sehingga membuat saya menggali lebih dalam lagi melalui google dan u-tube. Hampir setiap selesai 1 topik, saya membuat ringkasan dan melakukan sharing dengan guru-guru saya di sekolah dan juga banyak hal yang saya langsung terapkan di sekolah saya. Sampai saat ini, saya masih terus banyak melakukan perbaikan dari sistem dan media pembelajaran di sekolah saya, sesuai dengan materi-materi yang saya pelajari Menurut saya, suasana kelas sebagian besar sudah baik, dosen2nya semua sudah sangat pengalaman dalam bidangnya. Sistem belajar pun sudah baik, hanya memang kalau sifatnya hafalan, buat orang seumur saya cukup berat. Tetapi berhubung peserta yang lain memang masih muda-muda, mereka memang masih lebih mudah untuk menghafal. Sistem belajar yang ada ujiannya setelah selesai materi juga sangat membantu agar peserta “dipaksa†untuk mengulang kembali apa yang sudah dipelajari. Demikian juga dengan praktikum yang sangat bermanfaat bagi peserta untuk menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama ini. Meskipun sistem belajar ini memang cukup berat, terutama karena banyak peserta yang sudah bekerja, tetapi menurut saya cukup efektif dalam mempelajari materi yang diajarkan."
Wahyu Dwi Deniawan, Spd., M.Si
Guru, Terapis, dan Pekerja Sosial Anak
"Saya Wahyu. Dahulu sampai sekarang saya senang bercerita (mendongeng) untuk anak-anak, tidak sedikit orang memanggil saya dengan kak Wahyu. Saya berjumpa dengan anak yang spesial atau disebut Anak Berkebutuhan Khusus ketika saya bekerja di Unicef, tahun 2005 lalu di program Psikososial di Propinsi ACEH. Saya tersentuh melihat kondisi anak yang berkebutuhan khusus ini. Di pikiran saya menggelayut angan "andai saja aku bisa membantu mereka...". Singkat cerita setelah saya menyelesaikan studi S2 di Unair-Surabaya tahun 2011 bergelar Magister Sains Psikologi, saya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar suatu saat nanti saya bisa mempelajari ilmu tentang cara mengajar Anak Berkebutuhan Khusus. Permohonan saya terjawab ketika saya hijrah ke Jakarta bersama istri tercinta. Jauh setelah saya tinggal di Jakarta beberapa tahun, tepatnya di tahun 2016 saya mendapatkan training yang diadakan oleh CAE tentang ABA (Applied Behaviour Analysis) dari Bapak Raymond Marcel Semaun yang berpengalaman di bidang autism. Beliau seorang Aplied Behaviour Analysis Consultant ADOS/ADI-R Certified. Materi tentang ABA sekaligus cara melakukan observasi saya peroleh dari Pak Marcel. Melalui training ini saya banyak belajar tentang autism spectrum disorder berikut dengan ujiannya, dan kemampuan melakukan observasi di lapangan juga dinilai. Akhirnya saya pun bersyukur karena sudah menyelesaikan training ABA. Sehingga saya bisa membantu secara langsung Anak Berkebutuhan Khusus dengan bergabung di Klinik PEACE. Saat ini anak-anak yang saya tangani cukup banyak. Saya harus melakukan terapi ABA sebanyak 6 jam setiap harinya dengan berbagai macam hambatan, seperti anak tak bisa diam, sulit fokus, sulit berkomunikasi, tak mau mendengar instruksi, dan lainnya. Terkadang saya diperbantukan untuk melakukan observasi terhadap anak, baik di rumah maupun di sekolah untuk mengetahui sejauh mana perilaku anak dalam kehidupannya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat kepada anak. Sungguh anugerah yang tiada hingga, saya peroleh dari Tuhan Yang Maha Esa. Melalui ilmu ABA ini, saya semakin yakin untuk dapat memberikan manfaat kepada setiap orang terutama membantu anak-anak berkebutuhan khusus melalui Terapi ABA. Salam! Email: deniawan_wahyu@yahoo.com Youtube: Kak Wahyu Dongeng Inspiratioindoplus"
Sri Milfayetty
Guru Besar Universitas Negeri Medan & Konselor
"Setelah melaksanakan pendidikan play therapy saya merasa lebih mantap dan profesional dalam membantu anak-anak yang mengalami gangguan emosi, gangguan sosial, hiperaktif dan gangguan pengendalian diri. Selama pendidikan dan praktik klinis, saya merasa supervisor sangat efektif dalam melaksanakan fungsinya, sehingga keyakinan diri saya menjadi lebih kuat untuk melaksanakan play terapy . Saya juga merasakan adanya pengaruh pendidikan play therapy ini terhadap penguatan kecakapan-kecakapan saya sebagai staf pengajar dan juga sebagai konselor. Tampaknya pendekatan integratif dan holistik yang dilakukan dalam play terapi ini sangat efektif. Saya juga merasakan manfaat yang sangat besar karena kesempatan untuk melakukan riset praktis dalam play therapy terbuka lebar. Terimakasih."
Min Rosmini
Guru kelas di SDN Kebon Kosong 18 Pagi Jakarta
"Sebagai guru sekolah regular, kami belajar banyak sekali di CAE. Mengapa saya katakan banyak sekali?Karena kami guru-guru di sekolah regular jarang sekali atau bahkan tidak pernah ada bimbingan atau pelatihan tentang anak ABK. Di CAE, kami mendapat penjelasan dari awal tentang anak ABK, mulai dari pengertian dan ciri-ciri, lalu bagaimana mengobservasi serta membuat assessment dan membuat program untuk pembelajaran individu sehingga paling tidak kami bisa memberikan pertolongan pertama pada anak ABK di sekolah regular yang notabene dianggap sekolah anak-anak "normal" tapi kenyataannya banyak sekali anak-anak yang memerlukan pendidikan dan penanganan khusus. Di sekolah, saya mulai memilah-milah anak berdasarkan pengetahuan yang saya terima dari CAE, bahwa tidak semua anak itu sama dan bisa diperlakukan sama karena memang kehidupan kita pun inklusi yang tiap pribadi berbeda. Oleh karenanya, saya mulai mengobservasi anak-anak saya sehingga saya bisa tahu cara belajar yang dominan pada anak didik saya. Apakah termasuk anak-anak kategori visual Learner, audiotory learner, atau kinestetik learner.Saya juga mulai menangani anak-anak yang lambat belajar dengan metode-metode yang diajarkan di CAE. Misalnya anak tidak paham perkalian 3 digit, saya buatkan alat bantu visual dengan gambar urutan mengerjakan perkalian 3 digit. Saya juga mendekati dan berusaha memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang mengalami perkembangan lebih lambat dibandingkan dengan anak lainnya di kelas saya"