"Di sini saya banyak belajar dan mendapatkan pengetahuan yang awalnya saya tidak tahu menjadi tahu dan pahami.Mulai dari mengerti keberagaman kondisi anak didik, penanganannya, serta bagaimana menyelenggarakan sekolah inklusif yang baik. Saat ini, sebagai guru saya sudah lebih paham untuk mengobservasi dan mengenal berbagai macam anak didik. Dengan belajar di sini (CAE), saya semakin percaya diri untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pihak sekolah dan orangtua murid, jadi saya lebih dipercaya dan selalu diandalkan. Ini membuat saya sangat bersyukur bisa ikut pelatihan di CAE.Dari sini saya lebih percaya diri atas bidang yang saya geluti dan senang bertemu dengan orang-orang yang bersemangat dalam menambah ilmunya tanpa melihat derajat, usia, sementara orang yang lebih expert juga rendah hati."
"Melalui pelatihan ini, saya banyak belajar mengenai teori dan teknis dunia anak berkebutuhan khusus, bagaimana mengenali, dan bagaimana caranya agar dapat membantu anak-anak special needs belajar. Ada beberapa materi yang paling disukai diantaranya: Prinsip dan pengembangan kurikulum PAUD oleh Ms. Dame, karena basic saya bukan dari pendidikan paud.Ternyata apa yang diberikan di pelatihan CAE lebih dari sekedar teori, banyak mendapatkan pembelajaran nilai-nilai yang harus dimiliki ketika menjalankan pendidikan di PAUD. Perkembangan Emosi dan perilaku, Perkembangan Kognitif, Sensori Integrasi, dan pengantar pendidikan ABK diawal oleh Ms Dante.
Di kelas, kita banyak mendapat tips dan tricks dari para dosen untuk menangani anak, yang merupakan praktisi sudah berpengalaman di bidangnya. Saya jadi lebih mengerti dan mengetahui sebab akibat dari perilaku yang ditampilkan anak didik, dan bagaimana untuk membantunya.Dari sisi pemateri, bapak-ibu dosen, menyenangkan dalam menyampaikan materi, menghidupkan diskusi. Di kelas, bersama peserta lain sudah seperti mendapat keluarga baru. Tim CAE juga menyenangkan, selalu memberi semangat agar kita terus belajar. Tempat belajarnya juga nyaman, bersih, dan menyenangkan."
"(Ibu Suhari menjadi guru dan mengajar dari tahun 1986) Setelah belajar di PTKP2I (Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif), saya banyak belajar dan memahami tentang anak berkebutuhan khusus yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Sejak dan setelah belajar, Allhamdulillah saya mengerti bagaimana menangani anak-anak yang perlu pelayanan khusus. Kebetulan sekolah tempat saya mengajar ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara Inklusi. Di sekolah saya, anak berkebutuhan khusus banyak mengalami masalah dalam belajar dan lambat dalam belajar. Sebelum kuliah PTKP2I, kami para guru di sekolah memaksakan pelajaran kepada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar sama seperti anak-anak lainnya yang tidak mengalami gangguan belajar, kita, guru, tahunya anak tersebut bodoh, padahal anak itu memang berbeda dan punya kebutuhan khusus. Modul yang paling menarik bagi saya adalah Assesment, saya belajar mengobservasi. Modul keberagaman anak juga membantu saya, saya jadi mengerti bahwa tidak semua anak itu kebutuhannya dan cara belajarnya sama. Banyak guru belum punya pemahaman tentang anak berkebutuhan khusus, seperti sekolah saya, tidak ada guru pendamping dan guru yang mengajar bukan lulusan dari pendidikan luar biasa. Jadi guru butuh sekali dibimbing, dibina dan dididik untuk bisa melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut saya, pelatihan seperti PTKP2I ini perlu ditingkatkan dan dilanjutkan lagi. Pesan saya kepada guru-guru, marilah kita banyak belajar, terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar dalam pelayanan mengajarnya menjadi maksimal."
"Selama 31 tahun mengajar saya banyak menemui anak-anak dengan gangguan perkembangan. Selama itu, saya dan guru lainnya mendidik anak berdasarkan pengalaman saja. Lalu saya mendapat kesempatan belajar PKTP2I (Pelatihan Kompentensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif). Di CAE saya mendapat pelajaran bagaimana menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus dengan benar. Di PTKPI saya belajar banyak hal yang tidak saya dapat sebelumnya. Saya diajar bagimana mengenali tahap tumbuh kembang anak, bagaimana mengobservasi anak, bagaimana membuat program kegiatan belajar yang tepat untuk anak dan anak berkebutuhan khusus agar bisa bertumbuh dengan baik dan bisa mengikuti kegiatan belajar sama seperti anak lainnya. Pelajaran tentang Autisme misalnya, sebelum mendapat kuliah disini kami disekolah hanya memfokuskan hal-hal sosial untuk anak autism. Tapi setelah kuliah, saya tahu bagaimana menanganinya secara lanjut. Saya berterima kasih kepada Dinas DKI dan YIPABK (juga CAE) yang memberi kesempatan belajar juga, agar pendidikan anak khususnya anak berkebutuhan khususdi DKI jakarta dapat ditangani di sekolah dengan cara yang tepat dan efektif."
Inanty Kurnia
Shadow Teacher
"Di sini saya banyak belajar dan mendapatkan pengetahuan yang awalnya saya tidak tahu menjadi tahu dan pahami.Mulai dari mengerti keberagaman kondisi anak didik, penanganannya, serta bagaimana menyelenggarakan sekolah inklusif yang baik. Saat ini, sebagai guru saya sudah lebih paham untuk mengobservasi dan mengenal berbagai macam anak didik. Dengan belajar di sini (CAE), saya semakin percaya diri untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pihak sekolah dan orangtua murid, jadi saya lebih dipercaya dan selalu diandalkan. Ini membuat saya sangat bersyukur bisa ikut pelatihan di CAE.Dari sini saya lebih percaya diri atas bidang yang saya geluti dan senang bertemu dengan orang-orang yang bersemangat dalam menambah ilmunya tanpa melihat derajat, usia, sementara orang yang lebih expert juga rendah hati."
Lucky Widyawati
Guru SDIT Al Lauzah Tangerang
"Melalui pelatihan ini, saya banyak belajar mengenai teori dan teknis dunia anak berkebutuhan khusus, bagaimana mengenali, dan bagaimana caranya agar dapat membantu anak-anak special needs belajar. Ada beberapa materi yang paling disukai diantaranya: Prinsip dan pengembangan kurikulum PAUD oleh Ms. Dame, karena basic saya bukan dari pendidikan paud.Ternyata apa yang diberikan di pelatihan CAE lebih dari sekedar teori, banyak mendapatkan pembelajaran nilai-nilai yang harus dimiliki ketika menjalankan pendidikan di PAUD. Perkembangan Emosi dan perilaku, Perkembangan Kognitif, Sensori Integrasi, dan pengantar pendidikan ABK diawal oleh Ms Dante. Di kelas, kita banyak mendapat tips dan tricks dari para dosen untuk menangani anak, yang merupakan praktisi sudah berpengalaman di bidangnya. Saya jadi lebih mengerti dan mengetahui sebab akibat dari perilaku yang ditampilkan anak didik, dan bagaimana untuk membantunya.Dari sisi pemateri, bapak-ibu dosen, menyenangkan dalam menyampaikan materi, menghidupkan diskusi. Di kelas, bersama peserta lain sudah seperti mendapat keluarga baru. Tim CAE juga menyenangkan, selalu memberi semangat agar kita terus belajar. Tempat belajarnya juga nyaman, bersih, dan menyenangkan."
Suharni Sukara
Guru SDN Jembatan Besi 01 Pagi
"(Ibu Suhari menjadi guru dan mengajar dari tahun 1986) Setelah belajar di PTKP2I (Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif), saya banyak belajar dan memahami tentang anak berkebutuhan khusus yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Sejak dan setelah belajar, Allhamdulillah saya mengerti bagaimana menangani anak-anak yang perlu pelayanan khusus. Kebetulan sekolah tempat saya mengajar ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara Inklusi. Di sekolah saya, anak berkebutuhan khusus banyak mengalami masalah dalam belajar dan lambat dalam belajar. Sebelum kuliah PTKP2I, kami para guru di sekolah memaksakan pelajaran kepada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar sama seperti anak-anak lainnya yang tidak mengalami gangguan belajar, kita, guru, tahunya anak tersebut bodoh, padahal anak itu memang berbeda dan punya kebutuhan khusus. Modul yang paling menarik bagi saya adalah Assesment, saya belajar mengobservasi. Modul keberagaman anak juga membantu saya, saya jadi mengerti bahwa tidak semua anak itu kebutuhannya dan cara belajarnya sama. Banyak guru belum punya pemahaman tentang anak berkebutuhan khusus, seperti sekolah saya, tidak ada guru pendamping dan guru yang mengajar bukan lulusan dari pendidikan luar biasa. Jadi guru butuh sekali dibimbing, dibina dan dididik untuk bisa melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut saya, pelatihan seperti PTKP2I ini perlu ditingkatkan dan dilanjutkan lagi. Pesan saya kepada guru-guru, marilah kita banyak belajar, terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar dalam pelayanan mengajarnya menjadi maksimal."
Henny Puspita Wijaya, Spd
Guru TK Negeri (Jakarta Pusat)
"Selama 31 tahun mengajar saya banyak menemui anak-anak dengan gangguan perkembangan. Selama itu, saya dan guru lainnya mendidik anak berdasarkan pengalaman saja. Lalu saya mendapat kesempatan belajar PKTP2I (Pelatihan Kompentensi Tenaga Pendidik Pendidikan Inklusif). Di CAE saya mendapat pelajaran bagaimana menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus dengan benar. Di PTKPI saya belajar banyak hal yang tidak saya dapat sebelumnya. Saya diajar bagimana mengenali tahap tumbuh kembang anak, bagaimana mengobservasi anak, bagaimana membuat program kegiatan belajar yang tepat untuk anak dan anak berkebutuhan khusus agar bisa bertumbuh dengan baik dan bisa mengikuti kegiatan belajar sama seperti anak lainnya. Pelajaran tentang Autisme misalnya, sebelum mendapat kuliah disini kami disekolah hanya memfokuskan hal-hal sosial untuk anak autism. Tapi setelah kuliah, saya tahu bagaimana menanganinya secara lanjut. Saya berterima kasih kepada Dinas DKI dan YIPABK (juga CAE) yang memberi kesempatan belajar juga, agar pendidikan anak khususnya anak berkebutuhan khususdi DKI jakarta dapat ditangani di sekolah dengan cara yang tepat dan efektif."